Tora Sudiro dengan pertama kalinya terlibat dalam aktor film horor tanpa unsur komedi yang melalui dengan janur ireng. Pengalaman ini menjadikan suatu tantangan yang tersediri untuknya, mengingat selama ini ia lebih dikenal sebagai aktor film bergenre komedi atai horor komedi. Ini horor pertama yang sangat serius. Selama ini aktor horor tetapi ada komedinya, Ungkap Tora Sudiro dalam kawasan Setiabudi, jakarta selatan.
Suami Mike Amalia ini mengaku hampir saja terkejut pada saat pertama kalinya ditawari untuk membintangi film horor yang murni. Pasalnya, selama ini ia selalu menghindari genre horor. Jadi di janur ireng ini tiba-tiba suatu hari saya di tawarin, Lu mau gak main film tetapi bukan komedi, terus saya menanya film apa, dijawab, film horor. Waduh. saya tadinya tuh paling gak mau main film horor, ungkapnya. Alasan Tora menolak film horor juga cukup unik.
Ternyata, ia takut dengan hal hal yang berbau dengan supranatural, termasuk dengan hantu. Selain itu, ia juga merasa kurang cocok dengan proses syuting dalam film horor yang biasanya dilakukan sampai pagi hari. Tetapi, manajernya akhirnya berhasil meyakinkannya untuk menerima tawaran tersebut. Saya penakut, saya takut dengan setan-setanan. Kedua, jika film horor itu biasanya syutingnya sampai pagi, saya itu gak kuat syuting sampai pagi. Manajernya mengatakan, ini bagus buat anda, lanjutnya.
Setelah mempertimbangkan dalam perjalanan kariernya yang selama ini berkutat yang ada di genre komedi, Tora memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba sesuatu yang selama ini yang sudah ia hindari. Saya pikir-pikir, saya sudah terlalu nyaman dengan komedikan yang sudah bertahun-tahun. Ternyata belakangan ini banyak yang lebih lucu. Ya sudah, saya akan mencoba sesuatu yang saya takutin, saya mencoba main dengan film horor, ungkapnya.
Saat dalam menjalani proses yang reading, Tora mengaku tantangan yang terbesarnya merupakan menahan diri agar tidak menyelipkan unsur dalam komedi yang ada dialognya. Berbeda dengan film komedi yang sering sekali dipenuhi dengan canda dan tawa ketika dalam reading, kini suasananya jauh lebih lebih serius dibandingkan dengan film horor komedi. Tantangannya sangat banyak, horor, drama, serius. ternyata jika skrip yang serius dibecandain itu bisa, tetapi mau dibecandain, oh jangan, jangan. Biasanya jika dalam reading ketawa, ini reading serius, terus pas membaca dialognya, wah ini dibelokin lucu bisa,ungkapannya.