Film Purple Hearts Kisah Dari Percintaan Yang Populer

Pada awal perlisannya, film ini sudah menyita perhatian penonton yang terbukti dengan kesuksesannya yang sudah masuk dalam jajaran tayangan yang paling populer. Film yang berdurasi kurang lebih 2jam ini malahan berhasil merangsek ke jajaran 10 film yang teratas di indonesia hari ini pada awal agustus 2022. Tetapi, apakah film ini sebagus dengan popularitasnya yang sangat lumayan tinggi yang ada di Netflix.

Purple Hearts merupakan kisah dari dua orang yang sedang jatuh cinta karena sudah terbiasa dengan hidup yang bersamaan setelah mereka melakukan pernikahan dalam kontrak. Karakter perumpuan dalam film ini di cerikan sedang mengidap diabetes sehingga harus membeli obat secara rutin untuk menjaga kesehatannya. Tetapi, dirinya yang hanya seorang pegawai yang ada dibar, mernagkap menjadi pengantar makanan dan guru piano, membuat tidak mempunyai cukup dalam penghasilan untuk membeli obat diabetes.

Sementara itu, laki-laki dalam film ini merupakan seorang marinir mudah yang terjebak dalam utang dengan seorang pengedar narkoba. Latar belakang mereka berdua yang mempunyai masalah finansialnya masing-masing dari mereka akhirnya membuat karakter perempuan mencetuskan ide untuk menikah dalam kontrak. Pernikahan mereka hanya dengan mendapatkan tunjangan pasangan yang didapatkan dari militer dengan tempat karakter yang laki-laki ini sedang bekerja.

Film Purple Hearts memperlihatkan karakter perempuan yang kuat dan gigih yang berjuang untuk bertahan hidup dan juga memperjuangkan mimpinya. Cassie Salazar mempunyai impain untuk menjadi penyanyi yang terkenal pada suatu hari. Ia mempunyai bandnya sendiri, yang dimana mereka kerap menciptakan lagu, untuk manggung didepan kafe yang dimana tempat ia bekerja. Sampai berhasil ke festival musik yang sangat terkenal.

Penggambaran karakter Cassie disini menjadikan perempuan yang mandiri, berdaya. dan memiliki prinsip tersendiri. Sebagai anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu tunggal, Cassie harus melakukan banyak hal dalam pekerjaan agar bisa memenuhi kebutuhan dalam hidup keluarganya. Belum lagi obat-obatan yang harus ia beli setiap pekannya agar bisa bertahan hidup dari penyakit diabetesnya.

Ia tidak memiliki siapa-siapa lagi selain dirinya, ia juga tidak bisa bergantung dengan ibunya yang berstatus seorang imigran yang dimana sang ibu juga kerap akan mengalami diskirminasi dalam beberapa hal. Cassie merupakan seorang perempuan dengan tuntutan hidup dipaksa agar bisa mengatasi semua masalah yang sedang terjadi dalam hidupnya yang seorang diri. Dengan kondisinya tersebut, ia menjadi perempuan yang berdaya, berani membilang tidak.

Bahkan melakukan perlawanan saat ada salah satu dari seorang laki-laki pengunjung bar yang ingin melecehkan dirinya. Tetapi sisi lain, Cassie juga terlihat menjadikan seseorang yang merasa tidak membutuhkan siapapun yang ada didunia ini selain dirinya sendiri. Ia merasa bisa mengatasi semua hal dengan cara mandiri, padahal kenyataannya bisa saja tidak. Oleh karena itu, Cassie terkadang seperti orang yang sombong dan arogan karena ia merasa bisa menghadapi semuanya tanpa membutuhkan orang lain, padahal bisa jadi dalam pemikirannya itu disebabkan oleh diskriminasi yang ibunya alami sebagai imigran dan juga hidupnya yang sulit.

Dua kepribadian yang bertolak belakang yang ada dalam diri Cassie membuat dirinya jadi karakter perempuan yang utuh, yang dimana ia mempunyai sisi yang membuatnya mandiri tetapi sisi yang membuatnya kelihatan sangat sombong. Dari Cassie, penonton bisa melihat dibalik pribadi atau sikap seseorang dalam bertingkah sehari-hari, ada alasan yang kuat untuk mendorong dirinya agar bisa berperilaku dengan demikian.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *